Dongeng Pelangi

Ini merupakan teks Dongeng Pelangi yang di ciptakan oleh Mantan Ketua OPPK PI yang di bawakan dalam bentuk teater. Saat itu Fajar dkk membawakanya tepat pada tanggal 14 Desember 2007.

Dongeng Pelangi

Gravity…tak perlu sebait syair tercipta atau lirik lagu teriring irama tuk mengisahkan perjalananya. Kini tersibak lembaran-lembaran hati yang penuh pelangi, walau tak jarang noda hitam membuyarkan keindahannya.
“Januari…Gravity Islam One”
Sadar akan detik yang perlahan mengejar menit. Dan bumi yang tak terhenti tuk berotasi. Gravity mencoba berdiri dan bersiap menuju fase ke-dua metamorfosis hidupnya. Yach…planet-planet kecil …mungkin itulah Gravity.
Ia terus berkelana mengarungi angkasa kelam tanpa mengerti dimana ia harus berpendar. Tak ada Gravitasi yang mencoba menariknya, titik-titik cahaya pun lenyap entah kemana.
Ditemani gelap …planet-planet kecil Gravity saling menyapa…menghampiri..dan menyatu. Mereka melayang menuju ruang tak terbatas, mengambil sayap di dunia maya, menyongsong lingkar cahaya kemuliaan dan luluh dalam waktu.



“Mei…Gravity Is Alone”
langkah hari turut menyaksikan terseret-seret Gravity menapaki kehidupan. Kehidupan telah menjalankan ia dari satu tempat ke tempat lain, dari satu titik menuju garis tak terukur. Tetapi yang ia temukan adalah kasidah kalbu mengerikan tak terjawab, dan akhirnya menjadi tawanan kegalauan. Ia terboikot…dan terisolasi. Gravity berteriak tercekat “ Haruskah semua terlupakan …? Lihatlah kebelakang. Asa adalah asa, haruskah aku sendiri karena tak mampu kugapai asa itu?”
“Juli…Gravity Is Broken”
Tiada gading yang selalau utuh, tiada tali yang selamanya kuat mengikat. Hukum alam itu menghampiri Gravity. Planet-planet kecil terpisah…jauh…tolak-menolak. Angkasa raya menatapnya sunyi. Planet lemah itu tertarik kearah tak beraturan, dan….roboh. Sampai alam menyadarkan mereka bahwa kekuatan terbesar tidak datang dari langit, atom-atom gravitasi atau adrenaline, tapi dari jiwa mereka yang sarat akan semangat, determinasi dan kebersamaan.
“November…Gravity Is Last”
Sinar pagi itu tak tersenyum hangat, bahkan panas…membakar pori-pori..terkelupas. Tak Cuma terseret, terseok-seok Gravity mempertahankan langkah tegaknya. Berulang kali terjalan-terjalan menyandung langkahnya terjatuh…tumbang. Perlahan Gravity bangkit walau tiada sandaran baginya. Ia hanya yakin akan adanya dalang di balik panggung teater besar ini, yang menyimpan rahasia tanpa terkuak.
“Now…Gravity Is Friendship”
Malam dan siang berlalu. Sejenak Gravity terkenang akan hakikat perjuangan. Walaupun onak dan cabaran yang terlihat…Indah meresap di hati karena pada hakikatnya kami ada karena bersama. Renungilah rentannya musim semi dan semburatnya fajar pagi, maka kita akan temukan keindahan tersembunyi bagi mereka yang menghayati. Kami hanyalah sepatah kata yang diucapkan alam yang kemudian ditarik kembali hingga mengendap dan disabdakan lagi. Ada banyak bintang di surga tapi kami hanyalah manusia kerdil, yang tak mampu melompat diatas normal.

0 komentar:

Copyright © 2009 - gvt mtlzmn - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template